Kamis, 18 April 2013
23:45
Kamis ini
adalah kamis yang paling tidak sibuk diantara kamis-kamis lainnya dalam
semester 6 ini. Setidaknya bagi saya. Jadwal kuliah yang padat dimulai pukul
07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Seharusnya. Tapi hari ini saya hanya masuk
kuliah pada pukul 08.50. Itupun hanya untuk praktikum. Ketidakhadiran hampir
seluruh dosen mata kuliah pada kamis inilah yang menjadi dalang cerita
kebebasan para mahasiswa malas seperti saya ini.
Untuk beberapa
saat setelah praktikum saya masih tinggal di kampus. Kampus Fakultas MIPA masih
terlihat seperti terakhir kali saya tinggalkan (kemarin siang). Bangunannya masih
tua, lapangan basketnya masih disalahgunakan menjadi tempat parkir, Pak Sapik
masih setia menjalani profesinya sebagai penjaga lapangan parkir itu, dan
daun-daun dari pohon lamtoro dan pohon-pohon besar yang saya lupa untuk mencari
tau namanya masih berjatuhan, berserakan di jalan menuju gedung ormawa (organisasi
mahasiswa). Saya masih suka berjalan sendiri sambil menginjak-injak daun yang
kering. Kenapa ya? Ndak tau... suka aja.. ^^
Sayang hari
ini mendung. Tak banyak daun kering yang bisa saya temukan untuk diinjak. Hanya
ada daun-daun setengah basah yang tidak berbunyi ‘kres’ bila diinjak. Akhirnya saya
memutuskan untuk membetulkan laptop (pinjaman) saya yang lagi gagal meng-update
dirinya sendiri. Saya tidak tau penyebabnya. Kejadiannya bermula ketika saya ingin
mengerjakan tugas MSL (Metode Statistika Linier). Saya buka laptop dan memencet
tombol power. Kemudian di monitor muncul tulisan:
Failure Configuration Settings
Please don’t turn of your computer
(gambar 6 titik muter-muter)
Akhirnya saya
menunggu untuk beberapa lama.
Karena saya pikir saya sudah menunggu terlalu lama, akhirnya saya menyerah
dan langsung memencet tombol power tanpa babibu. Saya pergi tidur setelah itu.
Siang tadi saya berinisiatif membawa laptop saya
kepada pemiliknya (pacar saya saat ini). Entah apa yang dilakukannya, saya
hanya tahu apa yang saya ingin lakukan pada saat itu. Facebook. Jadilah ketika
sang pacar sedang sibuk membenahi ‘belahan jiwa’ saya, saya malah sibuk update
status. “Untung aja kamu punya pacar pinter”, sepertinya itulah yang didengar
telinga saya dari mulutnya saat itu.
Hujan turun dengan tiba-tiba walaupun tidak
membuat saya kaget. Saya terjebak atau lebih tepatnya menjebakkan diri di tempat kos pacar saya
ini. Padahal saya harus berangkat kuliah sebentar lagi. Beruntungnya saya tidak
sendiri. Ada seorang teman akrab saya yang sedang berada di kamar pacarnya dan
juga sedang merasa dijebak hujan. Kebetulan pacar teman saya itu satu kos dengan pacar saya. Sebut saja Erin. Kita berdua galau, antara berangkat
kuliah atau tidak. Hanya memandangi rintik hujan dari pintu gerbang kos pacar
kita berdua tanpa melakukan sesuatu. Hingga akhirnya kita berdua memutuskan
untuk TA (titip absen) saja. --> profil
mahasiswa masa kini yang tidak patut ditiru
Saya kembali ke kamar pacar saya, begitu juga dengan
Erin. Pacar saya masih pacaran sama laptopnya, dan saya kembali facebookan
dengan menggunakan komputernya. Beberapa menit kemudian HP saya berdering. Ada sebuah
pesan masuk dari teman saya yang mengatakan bahwa kuliah hari ini ada tugas dan
harus dikumpulkan saat itu juga. Sontak saja saya langsung meluncur bersama Erin
ditengah derasnya air langit.
Tidak peduli ada mobil yang hampir menyerempet,
Erin yang menyetir motorku tidak berhenti dan terus ngebut. Saya meringkuk
dibelakangnya karena ngeri dengan cara menyetirnya yang hampir tanpa melihat
itu. Alhamdulillah... Kami berdua sampai di kampus F MIPA dengan selamat. Kampusnya
masih sama seperti tadi sebelum saya tinggalkan. Hanya saja sekarang hujan dan Pak
Sapik sudah tidak berada di kantornya lagi (pos satpam).
Saya dan Erin terburu-buru memasuki ruang kuliah. Kami
berdua berharap bahwa kami tidak tertinggal untuk mengerjakan tugas yang
kami bela-belain itu. Saya dan Erin masuk ke dalam kelas dan mengambil kursi
paling belakang. Di depan kelas, Pak Bagus dosen mata kuliah PK (Peubah
Kompleks) sedang menjelaskan materi seperti biasanya. Teman-teman saya yang
lain dengan khidmat melakukan aktivitasnya masing-masing sebagai mahasiswa masa
kini. Saya dan Erin duduk diam di belakang. Kemudian menyadari bahwa tidak ada tugas yang harus dikumpulkan hari ini juga.
0 comments:
Post a Comment