Subscribe:

Saturday 30 November 2013

Apa masalahnya?



Kamis siang ini ormawa tampak berbeda dari biasanya. Tempat berteduh berkerangka bambu dan beratap banner buatan arek-arek pecinta alam FMIPA sudah ambruk. Bunga-buangaan dalam pot-pot kecil disekitarnya juga lenyap. Tidak ada lagi TV yang biasa bertengger di atas kursi bambu maupun stop kontak menempel di pohon yang menjadi salah satu tiang gardu itu. Saya masih ingat betul kondisinya sebelum ambruk karena saya dulu sering nongkrong di situ.

Menurut Mas Rembes, orang-orang fakultas yang sengaja merusak rumah-rumahan mereka. Menurut kabar, halaman depan ormawa akan dibangun gazebo-gazebo dan ada rumor yang mengatakan pihak fakultas ingin membuat perpustakaan di sekitar ormawa.

Mendengar kata perpustakaan, saya teringat buletin ALPHA yang seharusnya terbit di awal bulan Nopember. Masalah eksistensi perpustakaan fakultas adalah tema yang kita ambil karena kita menilai bahwa itu adalah sesuatu yang perlu diluruskan. Apakah fakultas MIPA memiliki perpustakaan? Dimana letaknya? Apa saja isinya? Hal-hal semacam itulah yang kami pertanyakan. Pasalnya, dulu pihak fakultas pernah memberikan 1 unit komputer untuk pengelolaan perpustakaan. Tapi hingga sekarang perpustakaan dan komputernya itu tidak nampak batang hidungnya.

Sepertinya nasib buletin kita  sama dengan nasib perpustakaan naas itu. Sudah beberapa kali rapat redaksi tapi hingga kini wujud buletinnya belum tampak sedikitpun. Padahal kita memiliki waktu yang cukup untuk melakukan reportase, menulis, dan editting. Apa masalahnya? 1. Malas, 2. Malas, 3. Malas. Setidaknya itu yang terjadi pada saya. Entah dengan yang lain. Sayang sekali ya, kita sekarang kehilangan bahan untuk media kita yang tidak kerumat.

Sebelumnya, saya dan teman-teman ALPHA berniat membuat majalah perdana kami. Uang dari fakultas sudah turun sebanyak 1juta rupiah. Saya takut kalau majalah kita gagal terbit. Akhirnya kami memutuskan untuk menyerahkan buletin perpustakaan kepada anggota magang ALPHA. Tapi niat itu kami urungkan. Masalahnya adalah buletin kedua edisi magang yang seharusnya cetak setelah lebaran juga belum terbit.
Sedikit galau rasanya. Kemudian saya dan beberapa orang berencana untuk membuat sendiri buletin tersebut tanpa melibatkan awak redaksi sebelumnya karena takut mengganggu kinerja mereka dalam pembuatan majalah.

Sampai pada bulan berikutnya, buletin tak kunjung terbit. Majalah juga jalan di tempat. Padahal saya dan kawan-kawan sering ngumpul di sekret untuk berdiskusi. Sepertinya ada masalah lain selain malas, malas, dan malas. Diskusi yang kami lakukan bukan membahas masalah redaksi, tapi obrolan ngalor ngidul nggak jelas bahkan tidak jarang kami melakukan permainan yang membuat sakit perut karena kebanyakan tertawa. Jadi, apa masalahnya?

Sunday 17 November 2013

Sayang

Ada yang bilang, jika kamu mencintai dua orang sekaligus, maka pilihlah orang yang kedua. Karena jika kamu benar-benar mencintai yang pertama, kamu tidak akan jatuh pada yang kedua.
Ada lagi yang mengatakan, bahwa kita diciptakan dengan rasa yang tak pernah puas. Adalah naluri seorang anak manusia jika ia masih mencari dan menemukan yang lebih baik.
Aku sebagai manusia yang tidak pernah puas, selalu mencari yang lebih, lebih, dan lebih baik.
Sayangnya aku belum pernah jatuh pada yang kedua.

Aku tau

Suatu hari, seorang teman bertanya kepadaku, "Kamu pernah ngerasa nggak kalau sebenarnya di dunia ini yang hidup hanya 'aku' ?"
Kemudian aku menanyakan hal yang sama kepada temanku di hari yang lain. Dia tidak menjawab. Aku juga tidak mengejar.
Aku tau, Tuhan memang menciptakan aku seorang diri.