Tulisan ini saya tujukan untuk segenap manusia yang
mengikuti PJTD (Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar) Angkatan VIII LPMM ALPHA
tanggal 3-5 Mei 2013 lalu.
Ini adalah ungkapan terima kasih saya yang tak terkira. Saya
merasa bangga dan bahagia memiliki kawan-kawan yang rela meluangkan waktunya
untuk ALPHA.
Untuk peserta magang, terima kasih sudah mau bersabar dan
tabah di dalam ruangan tak berkasur, makanan tak berdaging, dan air yang tak
jernih. Terima kasih sudah rela berdesak-desak di atas Chevrolet, rela
berpanas-panasan di atas gunung kapur, dan rela tidak tidur semalaman demi terbitnya
sebuah bulletin. Saya sangat salut sekali kepada anggota angkatan VIII ini.
Dalam 1 hari 1 malam bisa menyelesaikan sebuah bulletin. Hal yang belum pernah
terjadi dalam sejarah ALPHA. Walaupun masih banyak yang harus diperbaiki, tapi
tekad dan niat kalian patut diacungi seluruh jempol saya. Untuk Suro, Kiki (cowok),
Jejen, Umbrela, Fentilasi, Qoqon, iim, anita, wafer, devita, ifa, vivta, icil,
ika, firda, silvi, mirza, dan uyunk, kalian memang keren sekali. Sampai detik
ini saya masih shock dengan kemampuan kalian yang luar biasa itu. Hahaha, lebay
ya? Nggak kok. Saya memang beneran kagum. :)
Walaupun sangat sayang sekali Kiki (cewek), Ela, Indar, Citra, Lely, Fajar, Farin tidak bisa merasakan indahnya kebersamaan ini. Saya harap cerita kita kemarin sore tidak lantas pergi seperti angin yang menerpa wajah kita di atas Chevrolet. Tapi merasuk dan membekas seperti endapan air sadah dalam perut. Biarlah racun karena tidak tidur semalaman membuat solid kita semakin kuat, dan lebih bersemangat membuat coretan-coretan hebat.
Walaupun sangat sayang sekali Kiki (cewek), Ela, Indar, Citra, Lely, Fajar, Farin tidak bisa merasakan indahnya kebersamaan ini. Saya harap cerita kita kemarin sore tidak lantas pergi seperti angin yang menerpa wajah kita di atas Chevrolet. Tapi merasuk dan membekas seperti endapan air sadah dalam perut. Biarlah racun karena tidak tidur semalaman membuat solid kita semakin kuat, dan lebih bersemangat membuat coretan-coretan hebat.
Untuk kawan-kawan dari manca LPM, terima kasih sudah datang
dan menambah keceriaan kami. Terima kasih untuk bantuan dan ilmu yang kalian
bagi dengan cuma-cuma. Saya rasa kesuksesan kami tidak akan semeriah ini tanpa
hadirnya sadam yang konyol, mas cetar yang membahana, mas ulil yang ganteng,
mas diki yang kece, dani yang genit, lemper yang usil, sarip yang unyuk, fahmi
yang punya kamera bagus, diana yang imut, nurul yang cantik, dan mila yang
manis. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih untuk kawan-kawan yang sudah
menjenguk pada malam minggu. Untuk elya, mbak kiki, mbak umi, arum, dwi, joko,
mas yuda, dan yang lain juga (maaf, saya nggak hafal. Hhe), terima kasih sudah
menambah kehangatan untuk keluarga kami. :)
Terakhir
adalah untuk kawan-kawan panitia yang sudah bekerja dengan luar biasa. Walaupun
kuantitas kita sedikit dan tambah menipis seiring berjalannya waktu, ditambah
perekonomian kita yang defisit, tapi akhirnya kita bisa menyelesaikan tugas
Negara ini (kelewat lebay). :’)
PJTD ini
memang yang paling lama dan yang paling susah. Penentuan tanggal yang
mempertimbangkan seluruh peserta bisa ikut semua adalah yang tersulit.
Mengingat kesibukan personal yang berbeda-beda. Pada akhirnya memilih tanggal 3-5 Mei yang kita rasa memiliki peluang banyak yang akan bisa hadir.
Saya masih ingat bagaimana raut muka Yudis ketika kembali dari fakultas untuk
menyerahkan proposal dan surat izin PJTD kepada Bu Nurul. Bukan sekali dua kali
dia berangkat ke fakultas, tapi berkali-kali, karena revisi terus-menerus.
Akhirnya sekretaris Rima harus berulang kali merubah proposal dan
surat-suratnya.Tapi Yudis ini masih gigih dan terus berharap lho walaupun sering di PHP-in sama pihak rektorat masalah dana. Tidak mengapa walau pada akhirnya dana tidak mengucur kepada kita.
Wajah Ina
yang hampir menangis juga masih saya ingat dengan jelas. Saat itu dia bersama
Ahmil, Wasil, dan Laily akan berangkat survey tempat yang berlokasi di Puger.
Tapi surat izin reportase belum dibuat oleh Cepi, alasannya karena dia (Cepi)
belum diberi tahu masalah pembuatan surat tersebut. Alhasil Ina marah-marah dan
hampir menangis (saya melihatnya begitu).
Acara yang
belum terkonsep dengan jelas membuat si Titit alias Tutut kelimpungan. Bersama
Erin, Hadi, Ayla, Laily, mas Jaka, mbak Fai dan mas Budi yang membantu akhirnya
Tutut kehilangan suara setelah acara selesai. hhe
Masalahnya tidak
sampai di situ, ALPHA kami yang miskin juga masih miskin sampai saat itu. Saya baru
tau kalau saldo acara kami minus ketika Ina menceritakan kepada saya. Saat itu
saya sedang mencuci tangan bersama Ina sehabis makan siang. Ina bercerita bahwa
kita sudah tidak punya uang lagi untuk membeli makan malam dan sarapan keesokan
harinya. Lalu saya bilang bahwa saya mau ikut urunan untuk nomblongi kekurangan itu. Kemudian Ina berkata,“Iyo may, aku
percoyo karo awakmu”.
Uuh….. so
swiiiiiiit . love you naaaaa’ :D
Terlebih lagi untuk ketupat kita yang paling seksi, Ayla. Saya juga salut sama cewek yang satu ini. Meskipun sempat putus asa, dan sakit-sakitan, tapi dia satu-satunya anggota ALPHA dari angkatan VII yang bertahan hingga detik ini. Terima kasih untuk kontribusi tanpa pamrihnya . Kamu ketupat yang hebat ay.. :)
Laily, juga keren. Dia ikut-ikutan nglembur bareng peserta dan nggak tidur untuk mendampingi mereka. Apalagi mbak PU, Erin. Sepertinya berkat seorang yang supel seperti dia ALPHA jadi semakin ramai. Nggak sepi pengunjung kayak dulu.hehe
Tidak hanya Ayla, Erin, dan Laily kok yang hebat. Masih ada mas Budi dan mbak Fai yang terus memberi dukungan walaupun sudah demisioner. Mas Avan juga menyempatkan datang di tengah kegiatannya yang super sibuk. Pak Presbem, viki juga datang bersama bang sus. Bu Nurul selaku dekan III alhamdulillah bisa menjenguk walau hanya sebentar. Terima kasih ya bu.. Sebuah kehormatan untuk ALPHA karena ternyata masih banyak yang memberi perhatian.
Laily, juga keren. Dia ikut-ikutan nglembur bareng peserta dan nggak tidur untuk mendampingi mereka. Apalagi mbak PU, Erin. Sepertinya berkat seorang yang supel seperti dia ALPHA jadi semakin ramai. Nggak sepi pengunjung kayak dulu.hehe
Tidak hanya Ayla, Erin, dan Laily kok yang hebat. Masih ada mas Budi dan mbak Fai yang terus memberi dukungan walaupun sudah demisioner. Mas Avan juga menyempatkan datang di tengah kegiatannya yang super sibuk. Pak Presbem, viki juga datang bersama bang sus. Bu Nurul selaku dekan III alhamdulillah bisa menjenguk walau hanya sebentar. Terima kasih ya bu.. Sebuah kehormatan untuk ALPHA karena ternyata masih banyak yang memberi perhatian.
Selesai sudah
semua masalah-masalah itu. Entah akan menjadi apa PJTD lapang angkatan VIII itu
tanpa adanya mereka. Kuantitas memang kecil, tapi lihatlah kualitasnya. Mereka
loyal sekali demi acara ini, demi ALPHA. Sampai ada yang bela-belain bolos
kuliah. Hhe
Kepada panitia yang tidak ikut pada saat hari-H, saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Panitia-panitia di balik layar. Sayang sekali Tifani, Dini, Bang Dimas, Budi, Anggia, Eka, Rima, dan Jefri tidak bisa hadir di tengah kebersamaan kita.
Saya memang
bukan ketupat, PU, atau seorang yang penting di dalamnya sehingga merasa
berkewajiban untuk mengucapkan terima kasih. Saya juga tidak banyak melakukan
apa-apa pada saat acara. Saya hanya tukang foto, tukang makan, dan tukang
tidur. Tapi saya berterima kasih karena tidak ada yang protes dengan kehadiran
saya. :)
Mohon maaf bila ada nama-nama yang belum saya cantumkan pada catatan di atas. Yang pasti ucapan terima kasih ini berlaku untuk semua yang mendukung dengan tindakan, doa, dan tawa :)
Mari Berproses
Salam Persma !
kamu (maya) yang membuat aku dan mungkin kami lebih merasa semangat setelah membaca ini. tulisan ini lebih romantis dari lagu atau pun film yang pernah ku lihat...
ReplyDeleteaku bangga diantara kalian alpha
terima kasih kamu (mas budi)
ReplyDeleteini semua karena kamu :)
salut buat Alpha, kalian pasti bisa jadi LPM yang kuat, apalagi ada semangat baru dari PJTD lapang kemarin,
ReplyDeletedan juga ada Maya :)
apalagi ada mas cetar, yang membuat saya menjadi membahana :D
ReplyDeletebisa aja kamu May, perubahan itu sbnrnya dr diri kita sendiri kok, org lain cuman mengingatkan aja, aku belajar dari Manifest, kl kita sudah merasa sungguh-sungguh aku yakin org lain pasti akan membantu, apalagi temen-temen kita ato saudara-saudara kita yang melihat kesungguhan kita, mereka pasti akan lebih bersungguh-sungguh daripada kita, yakin dan percaya :D
ReplyDeleteiya mas... makasih ya, atas dukungan dan semangatnya..
ReplyDeletejadi tambah cetar-cetar nih hatiku...
wgwgwgwgwg
sejak kapan saya dibaptis sebagai orang yang 'genit', wah...
ReplyDeletelihat saja wajah saya di foto kedua pada tulisan ini (belakangnya mbak fai), tuh kan garang kayak kucing yang mencari betina... *ngiiaaau....
sejak saya menulis catatan ini..
ReplyDeleteheheheh
apanya garang?? mukanya mupeng gtu..
wgwgwg