Malam itu aku pulang, kembali ke pangkuan ibunda tersayang.
Ibu.. Bukan angin yang mengantarku, tapi ini memang
kehendakku.
Senyum Ibu redup, melihat wajahku tertelungkup.
Sayup-sayup suara Ibu, ada khawatir di setiap getaran.
Apatah yang harus kuucap untuk menentramkanmu, Ibu?
Gadis kecilmu ini sudah tumbuh tidak sesuai harapan.
Barangkali Ibu sudah tidak bisa mengenaliku.
Barangkali aku sudah lupa siapa aku.
Aku bukan lagi si gadis kecil pengadu, Bu.
Aku mempunyai kuburan untuk seluruh rahasiaku.
Aku bukan lagi si gadis yang suka merengek.
Jika maunya tak dituruti.
Aku hanya masih anakmu yang cengeng.
Jangan sedih, Ibu..
Aku kurus bukan karenamu.
Tak usahlah Ibu tambahi uang saku.
Aku akan minta pada kehidupan yang telah menggerogoti daging
dalam kulitku.
Pada sebuah malam yang penuh rindu,
Selasa, 14 Mei 2013 22:23
0 comments:
Post a Comment