Pagi ini saya bangun lumayan pagi setelah semalam saya hanya
tidur 3 jam. Saya terbangun di tengah-tengah balai PKK kecamatan Puger tempat
acara PJTD lapang ALPHA berlangsung. Saya dan kawan-kawan sudah berada di sini
sejak jumat malam lalu. Kami berangkat pukul 17.15 dan sampai di tempat sekitar
jam 7 malam. Jadwal acara cukup padat. Pada malam pertama, agenda acaranya
adalah sharing tentang keALPHAan dan PPMI. Setelahnya langsung diadakan rapat
redaksi yang berlangsung hingga dini hari.
Ini adalah kali pertama saya mengunjungi Kota Puger.
Sebenarnya ALPHA sudah pernah melakukan PJTD di kota ini tahun kemarin. Tapi
saya tidak bisa ikut karena sesuatu.Sabtu pagi ini saya berinisiatif untuk
berjalan-jalan sambil melihat-lihat kota ini. Saya pergi bersama Ina. Sambil
membawa kamera DSLR yang saya pinjam dari Alit, kami berangkat menuju pasar.
Pasar Puger tidak jauh beda dari pasar-pasar di tempat lain. Ramai, kotor, dan
bau. Saya masuk dan memotret kegiatan jual beli seorang ibu mlijo dengan
seorang bapak-bapak. Entah kenapa bapak itu merasa excited sekali ketika saya
foto, kemudian meminta difoto lagi sambil berpose. Kemudian si bapak melakukan
tos dengan ibu mlijo dan berkata,”Yes, mlebu tipi. ahahai”. Orang itu tertawa
girang. Mimik mukanya terlihat lucu oleh saya. Hehe
Yes, mlebu tipi
Sepertinya orang-orang di sini masih asing dengan kehadiran
sebuah kamera.Dari kejauhan, seorang ibu-ibu penjual lain berteriak kepada
saya,”Mbak, iku opo’o kok difoto?”. “Mboten nopo-nopo buk”, jawab saya sambil
tersenyum. “Aku kok gak difoto?” ibu itu
memprotes.
Mbak, aku kok gak difoto?
Setelah ibu itu berpose dengan senyum sumringahnya, ibu-ibu
yang lain juga memproteskan hal yang sama kepada saya. “Aku kok gak difoto?”
Daripada saya digebukin orang se pasar hanya karena foto,
akhirnya saya ambil saja gambar orang-orang ramah dan bahagia itu. Saya dan Ina
hanya bisa cekikikan melihat tingkah polah orang-orang pasar ini. Pasar menjadi
lebih ramai dengan orang-orang yang mengrumuni saya. Pada akhirnya saya dan Ina
memilih untuk segera keluar karena takut acara pemotretan model ini tidak
kunjung usai.
Aku foto pisan mbak
Pagi ini indah. Saya merasa senang sekali bertemu dengan
orang-orang baru yang menyambut saya dengan hangat. Walaupun yang saya lakukan
hanya menjepret kamera, tapi saya berhasil membuat orang-orang itu tersenyum
ketika bertemu saya. Mungkin itu karena mereka tidak mau terlihat mrengut
ketika difoto. hehe
Pagi ini damai. Bersama dengan orang-orang yang
pengetahuannya masih terbatas ini. Entah itu penjual, pembeli, orang lewat,
atau mungkin ada pencuri di sela-selanya. Mereka menyangka saya akan memasukkan
foto mereka ke koran atau televisi. Ah.. polos sekali orang-orang ini.
Saya baru menyadari bagaimana keterbatasan bisa menjadi
begitu indah. Satu hal kecil yang saya lakukan pagi ini bisa menjadi hal yang
banyak untuk mereka. Mungkin saya tidak akan menemui orang-orang seperti ini di
area kampus atau di kota tempat saya tinggal. Dimana hampir semua teknologi
bisa diketahui dan dikuasai. Ketika saya datang membawa kamera dan memotret,
tidak akan ada yang protes Aku kok gak difoto?
Di pasar Puger ini, dengan hal kecil dan biasa saya lakukan,
saya bisa berbagi tawa dan kebersamaan.
Tidak hanya itu, saya juga dibayar dengan satu senyuman untuk satu
jepretan. :)
Puger, 4 Mei 2013
0 comments:
Post a Comment