Andai Tuhan punya blog..
Aku ingin berbagi bersamaMu, Tuhan. Malam ini purnama
bersolek di atas kepalaku. Malam ini damai menentramkan. Malam ini aku dijejali
rasa sesal luar biasa karena siang telah
kusia-siakan. Malam ini adalah malam nisfu sya’ban, dan siang ini aku
bermaksiat.
Aku memang tidak pernah terlalu antusias mengikuti pelajaran
agama sewaktu sekolah dulu. Aku tidak tahu ada peristiwa apa di malam nisfu
sya’ban hingga katanya Allah akan mengabulkan semua do’a-do’a kita. Benarkah
itu, wahai Allah?
Kalau memang benar, maka ijinkanlah aku berdo’a di sini Ya
Allah. Maafkan aku Tuhan. Ampuni aku Allah..
Solatku tak lagi khusyuk atau memang tak pernah khusyuk
sejak awal. Guruku tak pernah memberitahu resep rahasia agar bisa solat dengan
khusyuk. Aku tidak bermaksud menyalahkan guru, Tuhan. Hanya saja hingga kini
aku belum bisa melaksanakan solat layaknya Umar Bin Khatab yang tidak sadar
ditusuk dari belakang ketika beliau sedang solat. Apalah aku ini Tuhan? Suara
denging nyamuk di depan hidung saja masih bisa kudengar. Gatal ketika pipi
digigit nyamuk masih bisa kurasa. Aku juga terkadang memikirkan hendak makan
apa ketika solat dalam keadaan lapar. Oh, Tuhan.. Bagaimana bisa aku sama
sekali tidak memikirkanMu saat solat?
Andai Tuhan punya blog..
Biarkan malam ini aku berbicara. Biarkan aku bermunajat dan
hanya memikirkanmu, Allah. Dengarkan aku Tuhan. Aku sungguh menyesal dengan
segala hal munkar yang menjauhkan kita. Kita pernah dekat kan Tuhan? Apakah Kau
ingat? Memang sih tidak terlalu dekat seperti kedekatanMu dengan Muhammad, tapi
kita dulu tidak sejauh ini.. dan aku rindu pada kita yang dulu. Aku rindu pada
diriku yang selalu mendekatkan diri kepadaMu, Tuhan.
Andai Tuhan punya blog..
Ada satu hal yang ingin kutanyakan. Apakah aku tidak bisa
diampuni tanpa mendapat hukuman? Kalau memang tidak, maka hukumlah aku Tuhan. Tapi
jangan mengira aku memintaMu menghukumku wahai Penguasa Alam, aku sama sekali
tidak menginginkan sebuah hukuman. Yang aku inginkan adalah ampunan dariMu.
Jika aku harus membayar atas semua kemaksiatan yang terlanjur kuperbuat, aku
rela Tuhan. Demi keringanan timbangan amal sebelah kiri.
Aku tahu Kau begitu lelah mendengarkan penyesalanku. Bukan
sekali dua kali aku memohon belas kasihMu. Aku selalu menyakiti dengan cara
yang sama. Untuk itu biarkan hamba yang tak tahu malu ini mengemis untuk
kesekian kali lagi Ya Allah. Tegaskanlah hatiku, jauhkanlah aku dari iblis yang
selalu mempengaruhiku, dan biarkan aku selalu mencintaiMu Ya Rabb. Seperti
cinta hamba-hambaMu yang sudah pasti memiliki surga. Aku tak mau menemuimu
dalam keadaan hina Tuhan. Bukan wajah kotor dan muram yang ingin kupersembahkan,
tapi wajah cantik putih berseri seperti bidadari surgaMu. Sekali lagi Tuhan,
tegaskan hatiku, kuatkan imanku, mudahkanlah jalanku untuk mencintaiMu.
Andai Tuhan punya blog..
Masih ada beberapa tanya yang ingin aku tahu jawabannya,
Tuhan. Apakah aku termasuk orang yang kurang ajar jika aku memintaMu
mengajariku menjadi orang yang Kau cinta, Allah? Maka biarkanlah aku jadi orang
yang kurang ajar karena berani mencintaiMu. Jadikanlah aku orang yang konsisten
mengejar cita-cita atas namaMu. Berikan aku beribu kesempatan untuk selalu
memperbaiki diri demi cintaMu, Allah.
Andai Tuhan punya blog..
Tuhan, maukah Engkau menjauhkan iblis dariku? Setan-setan
itu selalu menggodaku untuk bermaksiat, Ya Allah. Imanku lemah dan taqwaku rapuh,
Tuhan. Aku tak kuat melawannya seorang diri. Aku mohon ampuni aku Tuhan. Ampuni
aku yang tak pernah berdaya. Jangan biarkan aku melakukan hal-hal bodoh yang membuatku tak berharga dimatamu, Ya Allah. Rahmatilah aku dan keluargaku. Berikanlah umur yang berkah untuk Bapak, Ibu, Mbah uti, serta adik-adikku. Halalkan rejeki yang hamba terima Ya Allah. Serta jadikanlah hamba sebagai sebaik-baiknya wanita untuk sebaik-baiknya lelaki.
Tuhan, apakah aku salah berdo’a di sini? Ketika menuliskan
ini, aku hanya memikirkanmu Tuhan. Aku bisa khusyuk. Tidak seperti ketika aku
solat, karena aku jarang meminta. Biarkan tulisan ini menjadi pengingat ketika aku lupa bahwa aku pernah begitu hina. Dan aku tak ingin mengulangi dosa-dosaku. Kali ini aku bersungguh-sungguh memohon
kepadaMu. Kuatkan aku menghadapi “aku” yang nista. Allah, sudikah kiranya
Engkau yang maha segalanya itu membaca tulisan kecil dari manusia kecil
sepertiku? Maukah Engkau mengabulkan keinginan-keinginan yang selalu kuminta
dariMu? Sekali lagi ampuni aku Ya Allah, karena terlalu banyak meminta tapi tak pandai
bersyukur. Ampuni aku karena berencana untuk meminta lagi dan lagi hanya kepadaMu.
Di dalam rumah kepulangan, Malam Nisfu Sya'ban
23 Juni 2013