aku suka musim hujan
aku suka dinina bobokkan dengan musik alam yang turun dari langit
aku suka dingin yang merayapi setiap inci pori-poriku
aku suka bulir air yang mencumbu bulu mataku
kemudian merayap turun melewati tulang pipi
akhirnya dia sampai di ujung dagu
setelah itu..
ada bercak gelap pada tanah
aku suka musim kemarau
aku suka memanjat pohon kersen dan merampas cadangan makanan pohon itu
aku suka membawa biting yang ujungnya diberi getah untuk menangkap capung
aku suka menyiram jalan berdebu di depan rumah nenek
aku suka menginjak daun-daun kering yang gugur
kres...kres...kres...
begitu bunyinya
..........
Saya resah, bagaimana meneruskan puisi di atas. Saya tidak sedang dalam mood menulis saat ini. Entahlah, kenapa untuk menjadi konsisten benar-benar membutuhkan perjuangan? Banyak tulisan saya yang tidak selesai, dan pada akhirnya hanya teronggok sebagai draft. Niat untuk meneruskannya selalu ada, tapi tidak pernah terealisasikan. Sepertinya saya harus rajin membaca dulu. Barangkali saya bisa menemukan barisan kata yang saya cari dalam tulisan-tulisan yang saya baca.
Untuk pembaca, yang sabar ya menunggu tulisan saya selanjutnya.. Maklum, penulis lagi galau..
hahaha
salam hangat
maya
menulislah karana kamu ingin menulis sayang :)
ReplyDeletetidak untuk orang lain dan hal hal lain.
Akhirnya....... nemu blognya orang ini.... khu..khu..khu..
ReplyDelete:)